Sejarah
Pohon Natal telah menjadi simbol indah musim liburan, menghiasi rumah, kotak kota, dan gereja di seluruh dunia. Meskipun banyak mungkin mengasosiasikan pohon hijau dengan perayaan Kristen Natal, asal-usul mereka sebenarnya dapat ditelusuri kembali ke tradisi Pagan yang memprioritaskan era Kristen.
Dalam budaya Pagan, pohon-pohon hijau memegang signifikansi khusus sebagai simbol kehidupan dan vitalitas abadi. Selama kesendirian musim dingin, ketika hari-hari terpendek dan malam terpanjang, orang-orang kuno akan menghias rumah mereka dengan batuk dan cabang-cabang hijau sebagai cara untuk melambangkan kembali kehidupan dan cahaya. Druids, imam Celtic kuno, percaya bahwa pohon hijau memiliki sifat magis dan menggunakannya dalam perayaan kesendirian musim dingin mereka.
Kekristenan mulai menyebar ke seluruh Eropa pada awal abad AD, dan banyak tradisi Pagan dimasukkan ke dalam praktik Kristen dalam upaya untuk mengonversi Pagans ke Christ. Tradisi menghias pohon hijau selama kesendirian musim dingin adalah salah satu bea cukai yang diadopsi oleh orang Kristen awal, dan akhirnya berkembang ke pohon Natal modern.
Pohon Natal seperti yang kita tahu sekarang ini menjadi populer di Jerman pada abad ke-16, di mana itu dihiasi dengan lilin, buah-buahan, dan kacang untuk mewakili pohon surga dari Taman Eden. Tidak sampai abad ke-19 bahwa tradisi pohon Natal menyebar ke bagian lain dari Eropa dan akhirnya ke Amerika, di mana itu menjadi bagian yang ceruk dari musim liburan.
Dalam tradisi Kristen, pohon Natal melambangkan pohon kehidupan di Taman Eden dan kehidupan abadi yang melahirkan Kristus membawa kemanusiaan. Pohon hijau mewakili cinta yang terus-menerus Allah, dan hiasan di pohon melambangkan hadiah iman, harapan, dan cinta. Bintang atau malaikat ditempatkan di bagian atas pohon mewakili bintang Bethlehem yang memimpin orang bijak untuk tempat kelahiran Yesus.
Dalam perayaan Kristen modern, keluarga berkumpul di pohon Natal untuk menukar hadiah, menyanyi karbohidrat, dan mencerminkan makna sejati Natal. Gereja sering mendekorasi santun mereka dengan pohon Natal untuk menciptakan suasana meriah selama musim liburan.
Sementara simbolisme pohon Natal mungkin berbeda antara tradisi Kristen dan Pagan, kedua agama berbagi kepercayaan umum untuk sifat kecantikan dan kehidupan pohon hijau. Pohon Natal berfungsi sebagai simbol pengidentifikasi yang menyatukan orang untuk merayakan kegembiraan dan harapan musim liburan, terlepas dari kepercayaan agama mereka.
Kesimpulan
Kesimpulan, pohon Natal memiliki sejarah yang kaya dan beragam yang mencakup tradisi Kristen dan Pagan. Simbolisme kehidupan, cahaya, dan cinta resonasi jauh dengan orang-orang dari semua iman, menjadikannya simbol yang ceruk dari musim liburan. Apakah Anda merayakan Natal sebagai liburan agama atau hanya menikmati hiasan meriah, pohon Natal tetap menjadi simbol harapan yang kuat dan pembaruan yang melampaui batas-batas budaya dan agama.
Kelanjutan
Hampir semua gereja di seluruh dunia merayakan Natal sebagai perayaan agama Kristen, dalam memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Akan tetapi, mengingat sejarah yang terang-benderang terbuka di hadapan kita, maka penganut agama Kristen saat ini harus menjadi kritis dan menjadi pengikut Kristus sejati, bukan pengikut budaya agama Kristen, yang adalah buatan manusia.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai renungan lanjutan
- Kegiatan apa yang menjadi intisari perayaan natal but anda secara pribadi?
- Kegiatan apa saja yang dipromosikan oleh gereja Anda di hari natal?
- Kegiatan apa saja yang dilakukan dunia usaha menjelang dan di hari Natal?
- Kegiatan apa saja yang dilakukan pihak pemerintah di natal?
No comments
Post a Comment