Pada tahun lalu, khususnya pada 1 Juni – 10 Juli 2021 telah dilakukan Doa dan Puasa yang sama, yaitu dalam rangka mengundang intervensi Allah dalam menggolkan lamaran United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) untuk menjadi anggota penuh dari Melanesian Spearhead Group (MSG).
Doa dan Puasa dengan tujuan yang sama telah dilakukan berakhir tanggal 10 Februari 2022, dan diawali tanggal 1 Februari 2022. Agenda doa masih sama, yaitu mendesak Tuhan Allah untuk Ketua MSG mensahkan West Papua menjadi anggota penuh MSG.
Oleh karena itu
dasar argumen kali ini ialah bahwa perjuangan bangsa Papua dilakukan atas dasar gambar dan peta Allah yang telah ditetapkan dalam Alkitab, secara khusus Kejadian Pasal 1, dan Pasal 2, di mana Allah menciptakan segala-sesuatu menurut kodratnya, dan setelah itu Allah menciptakan manusia menurut “gambar” dan “rupa” Dia, menurut “peta” dan “teladan” Dia, da menempatkan manusia itu menurut suku, bangsa dan ras di muka Bumi, di tanah leluhur, di pulau masing-masing.
- mengatakan bahwa pulau New Guinea adalah bagian dari kepulauan Nusantara Melayu Indonesia adalah melanggar “peta” dan “teladan” Allah sendiri;
- mengatakan bahwa orang ras Melanesia di pulau New Guinea sebagai bagian sebangsa dari bangsa Melayu-Indonesia ialah pelanggaran terhadap “peta” dan “teladan” Allah yang menempatkan kita berbeda-beda di tempat kita masing-masing
Dengan dua dasar ini, maka kita telah menyatakan bahwa
- Pulau New Guinea ialah bagian dari rumpun kepulauan Melanasia, mulai dari kepulauan Raja Ampat sampai kepulauan Wallis-Futuna; dan
- Bangsa Papua ialah ras Melanesia, bagian dari saudara-saudara lain di kawasan Melanesia yang bergabung di dalam MSG.
Dengan dasar itu, maka segala kuk perhambaan, kuk pernjajahan, ikatan-ikatan, sumpah-sumpah, keputusan-keputusan dan ucapan-ucapan entah sengaja atau pun tidak, yang mengikat dan membelenggu bangsa Papua dan pulau New Guinea dari “peta” dan “teladan” Allah ialah pelanggaran Hukum Kodrat Allah yang harus dihapuskan dalam Nama Yesus Kristus, dengan kuasa darah Yesus Kristus.
Ada satu peristiwa menarik yang terjadi pada sehari sebelum penutupan puasa kali ini ialah bahwa pada tanggal 9 Februari 2022, Allah berbicara bahwa pintu pertama untuk mendatangkan pembebasan dari kuk ini ialah bagi orang Papua untuk
- Mendoakan dan mengajukan petisi pengampunan Allah bagi orang-orang Kristen di seluruh Indonesia;
- Mendoakan dan mengajukan petisi pengampunan Allah bagi hamba-hamba Tuhan Indonesia, seperti Pdt. Daud Tony, Pdt. Gilbert Lumoindong, Pastor Joshua, Pdt. Nico R. Pdt Dr Stephen Tong, dan pendeta Katolik Romo;
- Mendoakan dan mengajukan petisi pengampunan Allah bagi geereja-gereja di Indonesia, terutama Persekutuan Gereja-Gereja Injili, Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta, Persekutuan Gereja Katolik (Keuskupan Agung) dan para pejabat gereja Ketua Sinode, Uskup, Pimpinan Klasis dan Wilayah di seluruh Indonesia
agar Allah mengampuni mereka atas kesalahan mereka tidak berpikir menurut “peta” dan “teladan” Allah, tidak berbicara membela “peta” dan “teladan”, dan tidak pebuat apa-apa menentang perusakan dan pembasmian “peta” dan “teladan”:
- bahwa tidak menyatakan secara jujur bahwa bangsa Papua bukan bangsa Indonesia, dan tanah Papua tidak setanah air dengan Indonesia ialah sebuah kesalahan orang Kristen Indonesia secara umum, hamba-hamba Tuhan dan gereja-gereja di Indonesia secara khusus;
- bahwa menganggap sebuah fakta sejarah yang harus diterima tanpa macam-macam atas sejarah dan menganggap sah pendudukan NKRI atas wilayah West Papua ialah sebuah penjajahan yang harus dihapuskan ialah sebuah pemikiran yang tidak sesuai dengan kebenaran;
- bahwa menganggap sebuah kewajaran dan tidak berbicara atu bertindak menentang ujaran dan perlakuan rasis terhadap bangsa Papua, yang mayoritas beragama Kristen ialah merusak dan merendahkan martabat ciptaan Allah menurut “peta” dan “teladan” Allah sendiri ialah sebuah kesalahan fatal;
- bahwa mendiamkan dan tidak berbuat apa-apa atas pembunuhan orang Papua dengan alasan pembasmian mayoritas orang Kristen dalam rangka penyebaran agama Islam dengan kleim NKRI sebagai negara islam terbesar di dunia ialah sebuah dosa para orang Kristen Indonesia dan gereja-gereja dan para hamba-hamba Tuhan;
Terutama sekali para hamba-hamba Tuhan yang sering berkoar-koar di media Online, mereka sengaja menyembunyikan pesan-pesan Allah secara khusus untuk Tanah Papua dan Bangsa Papua, dan ini ialah sebuah perbuatan melanggar perintah Allah.
Oleh karena itu, dalam petisi ini, kami doakan kepada Allah, lewat Darah Yesus Tuhan dan Juruselamat,
- agar mengampuni dosa dan salah orang Kristen di seluruh Indonesia;
- agar mengampuni dosa dan salah para hamba Tuhan di seluruh Indonesia;
- agar mengampuni gereja dan para pejabatnya di seluruh Indonesia
Kami berdoa Tuhan
- Kiranya Engkau mengampuni mereka semua, baik orang Kristen pada umumnya, dan secara khusus hamba-hamba Tuhan dan para pejabat gereja, lebih khusus lagi para hamba Tuhan yang sering berpura-pura datang ke Tanah Papua yang meneriakkan “Dalam Tuhan Kita Bersaudara…” padahal mereka tahu bahwa negara mereka sedang menyebut orang Papua dengan nama hewan dan memperlakukan mereka tidak seperti manusia dan bahkan mengancam dan menghabisi nyawa orang Papua;
- Kiranya Engkau mengampuni gereja-gereja di Indonesia, yang seharusnya berbicara jujur dan terus-terang menurut Suara dan Mandat Kenabian mereka, akan tetapi mereka memilih untuk mendukung dusta, penindasan dan penjajahan, yang penuh dengan penghinaan terhadap manusia ciptaan-Mu menurut “peta” dan “teladan”-Mu sendiri;
- Kiranya engkau mengampuni para pejabat gereja yang telah gagal membela kebenaran, gagal menjalankan tugas-tugas berdasarkan jabatan dan tugas mereka di dalam organisasi gereja.
Tuhan secara khusus berbicara bahwa orang Papua pertama-tama harus mengampuni orang Kristen Indonesia, gereja-gereja Kristen di Indonesia, dan hamba-hamba Tuhan serta pejabat gereja di Indonesia atas kesalahan, atas dosa-dosa yang mereka lakukan, karena mereka
- Tidak berdoa bagi Tanah dan bangsa Papua;
- Tidak berbicara membela Tanah dan bangsa Papua;
- Tidak bertindak membela Tanah dan bangsa Papua
sebagai bangsa pilihan Allah, yang tinggal di Tanah leluhur sendiri, yang tidak pernah melanggar apa-apa, berbuat apa-apa-pun kepada bangsa Melayu, ras Melayu ataupun bangsa lain di dunia, akan tetapi terancam punah oleh karena ekspansi kerajaan Islam Mataram ke seluruh Asia-Pasifik.
Dalam Nama Allah Bapa!
Dalam Nama Allah Anak!
Dalam Nama Allah Roh Kudus!
Yesus kami memohonkan pengampunan-Mu
Yesus kami memohonkan pengampunan-Mu yang total dan sempurna.
Ampuni kami bangsa Papua karena selama ini
- Kami telah menyimpan rasa pahit atas kehadiran orang Indonesia di Tanah Papua, entah atas nama agama Kristen dalam Tuhan kita bersaudara, entah atas nama pemerintah Indonesia sebangsa-setanah air, entah atas nama LSM pembangunan dan kemajuan, entah atas nama militer operasi pengkondisian atau keamanan, apapun alasannya mereka datang dan kedatangan mereka telah melahirkan dan memelihara rasa pahit. Dalam nama Yesus kami cabut rasa pahit ini, ya Tuhan Yesus!
- Kami telah mengeluarkan kata-kata tidak sepantasnya bagi orang Kristen, menyebut orang Indonesia dengan kata-kata yang merendahkan martabat manusia Indonesia “peta” dan “teladan” Allah sendiri. Kami cabut dalam nama Yesus! Kami mohon Engkau ampuni! Dan kami mohon cabut rasa pahit ini dalam hati dan pikiran kami orang Papua!
- Kami telah melakukan tindakan-tindakan yang merendahkan dan mencemooh “peta” dan “teladan”, yaitu orang Indonesia. Ampuni kami! Kami berdoa kiranya beri kami hati yang jernih untuk mengasihi mereka semua!
Tuhan Yesus!
Kami mau masuk ke dalam kerajaan sorga tanpa cacat dan cela!
Kami mau menjadi anggota Melanesian Spearhead Group, karena kami bukan orang Indonesia, kami bukan hidup di Nusantara Melayu, dan kami bukan bagian dari Kerajaan Islam Mataram bernama NKRI!
Dalam nama Yesus, kami hapuskan semua rasa pahit! Semua rasa benci! Semua rasa dengki! Semua dendam dan emosi!
Dalam nama Yesus kami berdoa, layakkan kami untuk masuk sorga, pada saat Engkau datang kedua kali, untuk menjadi Raja Damai semesta alam, sepanjang masa!
Dalam nama Yesus!
Amin
No comments
Post a Comment